Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) pada Rabu (6/3/2024).
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari semenjak dimulainya acara pada 6-8 Maret 2024, dengan tema Menggagas PAI Berdaya Saing Internasional.
Dalam acara kunjungan kali ini, Wakil Dekan 2 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN SATU Dr. Luluk Atirotu Zahrok, M.Pd., memaparkan bahwa PAI di UIN SATU memiliki program kerja yang berbeda dari PAI lainnya, seperti memberikan bantuan kepada anak yatim piatu yang berkuliah di sana.
"Program kerja di UIN Tulungagung salah satunya, yakni beasiswa untuk anak yatim, piatu, atau yatim piatu, dan sekarang total data mahasiswa UIN SATU yang mendapatkan beasiswa kurang lebih 3.000 mahasiswa," tuturnya.
Wakil Dekan 2 juga menyebutkan, bahwa selain beasiswa berupa bantuan terhadap anak yatim piatu, di Tulungagung juga memberikan beasiswa berupa bantuan penerbitan jurnal bersinta terhadap mahasiswa yang memiliki karya, dengan tujuan agar dapat memiliki daya saing antar mahasiswa, bahkan tingkat internasional.
"Program kerja selain beasiswa untuk anak yatim piatu juga diberikan kepada mahasiswa yang memiliki karya, berupa jurnal yang bisa diterbitkan dari UIN Tulungagung, tentunya dengan diadakan program kerja tersebut akan memacu mahasiswa memiliki daya saing yang kuat antar mahasiswa, bahkan bisa memicu daya saing internasional," ujarnya.
Ketua Prodi PAI UIN Tulungagung juga menambahkan, bahwa di UIN Tulungagung membuka sertifikasi guru madin yang dimulai bagi para mahasiswa semester 4.
"Di UIN Tulungagung sendiri memiliki sertifikasi guru Madin, mulai dari semester 4, mahasiswa sudah harus mengikuti workshop sertifikasi guru menggunakan metode tehnik An Nahdiyah sehingga setelah lulus memudahkan mahasiswa mengajar karena sudah dibekali workshop tersebut," tambahnya.
Wakil Dekan 3 Dr. Ahmad Zaini, M.A., menjelaskan bahwa salah satu kegiatan international yang dilakukan yaitu melaksanakan student mobility ke Luar Negeri.
"Juga penyelenggaraan kegiatan seminar dan workshop yg mengambil narasumber dari luar negeri, demikian juga kegiatan ujian yudisium yang melibatkan penguji dari luar negeri, meskipun dilaksanakan secara online," terangnya.
Penulis: Izatul Aini Salsabila (Mahasiswa PAI UIN Walisongo Semarang)
