Dok. Freepik
Kau jemput pagi
dengan harapan menggebu
Dinginnya udara pagi tak sedikit pun membekukan tekadmu
Sekalipun perjalanan jauh tetap juga kau tuju
Demi menunaikan kewajiban, sumpah baktimu
Dinginnya udara pagi tak sedikit pun membekukan tekadmu
Sekalipun perjalanan jauh tetap juga kau tuju
Demi menunaikan kewajiban, sumpah baktimu
Jiwamu kukuh
membangkitkan harapan yang lusuh
Menghidupkan kembali asa dan cita-cita yang terjatuh
Merangkul jiwa-jiwa yang rapuh
Engkau tunaikan tugas mulia dengan bercucur peluh
Ketulusan dan kesabaranmu begitu luas
Seketika kau hidupkan semangatku yang hampir terlepas
Kegigihanmu mengajarkan ilmu pengetahuan dengan ikhlas
Memberiku beribu-ribu memori yang selalu membekas
Guru
Aku adalah insan kerdil yang tak tahu
Dan kau hadir memberiku ilmu
Guru
Aku pengembara dekil yang datang dengan angan
Dan kau hadir memberiku bekal masa depan
Kau tak pernah ajarkan anakmu menjadi penguasa dunia
Kau juga tak pernah ajarkan sifat rakus mencari harta
Tapi kau tanamkan jiwa nasionalisme untuk menghargai jasa pahlawannya
Dan engkau adalah pahlawan yang mengabdikan diri mencerdaskan bangsa
Menghidupkan kembali asa dan cita-cita yang terjatuh
Merangkul jiwa-jiwa yang rapuh
Engkau tunaikan tugas mulia dengan bercucur peluh
Ketulusan dan kesabaranmu begitu luas
Seketika kau hidupkan semangatku yang hampir terlepas
Kegigihanmu mengajarkan ilmu pengetahuan dengan ikhlas
Memberiku beribu-ribu memori yang selalu membekas
Guru
Aku adalah insan kerdil yang tak tahu
Dan kau hadir memberiku ilmu
Guru
Aku pengembara dekil yang datang dengan angan
Dan kau hadir memberiku bekal masa depan
Kau tak pernah ajarkan anakmu menjadi penguasa dunia
Kau juga tak pernah ajarkan sifat rakus mencari harta
Tapi kau tanamkan jiwa nasionalisme untuk menghargai jasa pahlawannya
Dan engkau adalah pahlawan yang mengabdikan diri mencerdaskan bangsa
Penulis: Nurul Laely Mahmudah (Mahasiswa PAI Angkatan 2021)