Di zaman modern era 4.0 ini, siapa yang tidak mengenal istilah AI atau Artifical Intelligence? Seperti yang talah diketahui bahwa teknologi AI ini sangat membantu mempermudah banyak kalangan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Di antaranya adalah masalah perkantoran, pendidikan, keuangan dan lain-lain. Perkembangan teknologi yang cukup drastis ini tentunya juga memiliki dampak tersendiri yang pasti dirasakan dampaknya oleh seluruh pengguna teknologi.
Tanpa disadari perkembangan teknologi sangat berpengaruh dalam
merubah cara berpikir kaum muda. Banyak hal yang dibahas mengenai pengaruh AI
(Artifical Intelligence) dalam PODIUM PAI (Pojok Diskusi Untuk Mahasiswa PAI)
jilid 2.
Bersama Widodo Febri utomo, S.Pd., PODIUM PAI jilid 2 memaparkan
bahwa banyak kaum muda tenggelam pada interaksi digital daripada kegiatan tatap
muka. Di abad 21 atau disebut dengan abad keterbukaan (abad globalisasi)
mengalami perubahan yang fundamental sehingga muncul berbagai tantangan baru
agar kita dapat bersaing secara terbuka.
"Sebenarnya, apa itu AI menurut ahli ?" MC Leod dan
Schell memaparkan bahwa kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin
seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama
cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Dari
pengertian tersebut dapat dipahami bahwa teknologi AI digencarkan bertujuan
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sebagai contoh di dunia pendidikan,
dahulu guru berperan sebagai pusat informasi, tetapi saat ini guru bergeser
perannya sebagai fasilitator pembelajaran di dalam kelas. Hal ini menegaskan,
bahwa perkembangan dan kemajuan teknologi membawa revolusi yang memiliki
pengaruh besar dalam mengubah cara berpikir kaum muda.
Namun, pernahkah kita berpikir akan dampak yang ditimbulkan dari
munculnya AI? Sebagaimana halnya mata uang yang memiliki dua sisi,AI memiliki
dampak positif dan dampak negatif. Banyak pengaruh positif yang dimiliki oleh
AI. Yang kerap dirasakan adalah dengan menggunakan AI banyak orang mampu
menemukan inovasi baru baik itu tentang teknologi atau hal lain yang dapat
bermanfaat. Dalam bidang pendidikan AI dapat membantu mengurangi beban
administrasi para guru sehingga waktu yang lebih luang dapat digunakan untuk
fokus pada tugas pengajaran. Hal ini membantu menghemat waktu guru dan
memudahkan interaksi dengan murid-murid yang berbeda diberbagai kelas.
Lalu, apa saja dampak negatif dari AI? Kemampuan teknologi AI untuk
melakukan tugas tertentu dengan lebih cepat dan akurat dapat menggantikan
pekerjaan manusia dalam beberapa sektor. Hal ini dapat menyebabkan dipangkasnya
lapangan pekerjaan yang akan menimbulkan hilangnya lapangan pekerjaan Sebagian
orang.
Selain pembahasannya yang menarik, PODIUM PAI mampu membuat para
peserta memiliki rasa antusias yang cukup tinggi dalam merespon diskusi.
Beberapa peserta mampu bertanya dan memantik diskusi melalui pertanyaan yang
disampaikan.
Kehilangan banyak lapangan pekerjaan di beberapa bidang yang telah
digantikan oleh AI menjadi suatu hal yang cukup menarik untuk ditemukan
solusinya. Adapun hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah
memeprkaya keterampilan diri dengan keterampilan era abad 21. Setiap orang harus
mampui mengikuti arus apabila tidak mau tergerus oleh arus. Misalnya, guru di
China mendapatkan porsi pelatihan sebanyak tiga kali dalam satu tahun untuk
mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan AI. Di beberapa
negara, pemerintah juga sudah mendesain kurikulum yang tidak menggerus manusia.
Supaya manusia bisa berdampingan dengan AI bukan tergantikan dengan AI.
AI juga memiliki manfaat dalam bidang psikologi dan perannya dalam
memahami serta merespon emosi manusia. Manusia masih menjadi salah satu pemeran
utama untuk menyelesaikan masalah utama akan tetapi bisa di bantu oleh AI.
Namun demikian, belum ada AI yang sepenuhnya memahami emosi manusia. Contoh,
adanya chat GBT memang mampu mengetikan sendiri tulisan akan tetapi tidak bisa
memahami solusi sepenuhnya. Hasil dari AI tidak sepenuhnya akurat.
Mengenai tantangan utama dalam mengahadapi kecerdasan buatan yang
kompleks, bagaimana manusia dapat bertahan ? Sejatinya kecerdasan buatan (AI)
mampu membuat dirinya belajar dengan cepat. Tetapi, apapun yang menjadi hasil
pencarian ataupun buatan AI, tidak semuanya merupakan hal yang tepat.
Seringkali keluiar konteks ataupun keluar dari pembahasan yang diinginkan.
Tantangannya dalah bagaimana manusia dapat mengimbangi cepatnya AI belajar dan
memperbanyak informasi.
Itulah beberapa poin penting dalam diskusi PODIUM PAI jilid 2
dengan judul "Informasi Pendidikan Melalui Teknologi Kecerdasan Buatan AI
(Artifical Intelligence)" bersama Widodo Febri Utomo, S.Pd. Garis besar mengenai hasil diskusi adalah
dengan adanya AI manusia dipermudah dari beberapa aspek. Namun, sebagai
pengguna AI wajib mmenggunakan AI dengan bijak dan jangan sampai tergantikan
oleh Al. Jalannya adalah dengan
mengupdate terus pengetahuan tentang AI. Dengan begitu semua orang mampu berdampingan
dengan AI, bukan malah tergantikan oleh AI.
Sebagai penutup, Widodo Febri Utomo, S.Pd. menegaskan bahwa AI
memang memberikan kesempatan untuk mendukung guru dalam tanggung jawab
pendidikan dan kecerdasan. Namun, perlu diingat interaksi manusia dan
kolaborasi antara guru dan siswa harus tetap menjadi inti dari Pendidikan.
Sampai kapanpun guru tidak dapat digantikan oleh mesin dan pemerintah juga
harus memastikan bahwa guru merasa dilindungi dengan kebijakan pemerintah.