Sumber: Pixabay
Katanya pensil warna warni
Namun mengapa kalian tak memilihku sesekali
Ujarmu pensil pancawarna
Tapi aku bak raga tak bernyawa
Berjibun lukisannya
Tak satupun ada aku dilukisannya
Bertumpah ruah idenya
Tak satu pun diuraikannya
Bermacam macam suaranya
Tapi tiada yang mengenangnya
Dalam mimpi aku berdiri,
Sosoknya muncul dan menghampiri
“Kau terlampau muda, tubuhmu terlalu indah
untuk dipamerkan pada dunia”
Lalu kami tertawa
Berjalan beriringan padataman kosong
Tinggalkan dunia yang tak tertolong
Penulis: Mahresbaiti Bilqis Ikramina