Dok. PAI
Semarang – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) UIN Walisongo Semarang mengadakan Ngaji Pendidikan Islam dalam rangka puncak harlah ke-53 PAI UIN Walisongo pada Rabu (20/9/2023) di Gedung Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Puncak harlah kali ini dilangsungkan dalam bentuk Talkshow: Ngaji Pendidikan Islam bersama Gus Rifqil Muslim Suyuti, M. Pd. dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra sebagai pembicara. Talkshow ini bertema "Mengupas Peran Besar Pendidikan Islam dalam Kemajuan Teknologi Digital". Harapan setelah diadakan acara ini, dapat membantu generasi muda untuk merefleksikan kemajuan teknologi digital dengan Pendidikan Agama Islam.
Talkshow yang diikuti oleh lebih dari 700 jamaah ini dibuka dengan sambutan oleh Sekretaris Jurusan PAI, Dr. Kasan Bisri M.A.
Beliau mengatakan, "Alhamdulillah, di usia PAI yang ke-53 kita mendapatkan kado yang istimewa yakni bertambahnya guru besar. Ini juga menjadi tantangan kita semua dalam menjadi seorang guru yang akan dihadapkan dengan berbagai keadaan nanti di masa depan. Saya juga turut menyambut Gus Rifqil bersama Ning Imaz yang telah berkenan hadir. Terimakasih saya ucapkan sekali lagi kepada para dosen, panitia dan semua yang terlibat. Semoga kita semua dapat saling bahu-membahu agar membawa keberkahan dan keteduhan."
Dipandu oleh M Maula Sultan Ajillah S. Pd. sebagai moderator memandu acara dengan seru. Talkshow ini dikemas dalam bentuk penyampaian materi dari Gus Rifqil kemudian disusul oleh pemaparan materi dari Ning Imaz dan ditutup dengan sesi tanya jawab.
Gus Rifqil menyampaikan dalam materi yang berfokus kepada pendidikan Islam harus tetap mengikuti perkembangan zaman.
"Jadilah kamu orang yang menjadi pengajar atau orang yang belajar. Saya berpesan ketika kalian menjadi seorang guru jadilah guru yang kehadirannya selalu ditunggu dan ketidakhadirannya selalu dirindu. Digitalisasi adalah keniscayaan, karena teknologi diciptakan manusia untuk membantu manusia. Semua orang sekarang mulai menggunakan AI. Diera gempuran AI jikalau kalian tidak mau beradaptasi maka siap-siap saja untuk tereliminasi." terang Gus Rifqil.
Dok. PAI
Sedangkan Ning Imaz menyambung rangkaian selanjutnya dengan berfokus kepada belajar dalam rangka mencari keberkahan ilmu dari para guru.
"Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dirham atau harta, tapi warisan berupa Ilmu. Orang ketika ingin menjadi ahli apapun entah dunia maupun akhirat harus dengan ilmu. Ilmu adalah kewajiban dan kebutuhan dan Ilmu itu berkembang. Ilmu hati, ilmu lisan, ilmu akhirat dan dunia." tambah Ning Imaz.
Dok. PAI
Kemudian acara ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Ali Muchtar, LC., M.A. dan dilanjutkan dengan foto bersama.
Penulis: Fajar Fahrozi dan Amelia Novianti