Izinkan aku menulis kesunyian di atas keramaian
Izinkan aku memenuhi ruang dengan instrumen
Serta Izinkan aku melukismu di atas kertas malam
Dengan malam yang dihiasi rindu akan gelak tawamu
Untukmu di hari kemarin adalah sedikit ucap yang ingin ku sampaikan
Aku percaya, bahwa rusuk tidak pernah salah dalam memilih peluk
Serta antara kasih dan rindu, kuselipkan doa agar rusukmu memilih pelukku
Ketika dengan rapuh aku melepas kepergianmu
Dengan perih jua aku melambai tanda perpisahan
Akan kusampaikan pertengkaran yang ada di kepala lewat merpati malamku
Bahwa bayu tak sedingin ini bila bersamamu
Dan surya tak akan sepanas ini bila bersamamu
Awal kisah yang kutulis dengan malu
Dan akhirnya aku tenggelam di dasar lautan rindu bersama senyummu
Arloji yang melekat di tangan, dan detik waktu yang menyimpan genggaman
Seandainya aku tak bangun pagi waktu itu
Mungkin detik tak akan menyimpan kenangan
Sejak itu, aku berusaha membalut luka yang kau buat
Namun balutan ku tak cukup kuat
Hingga akhirnya dia datang membalut kembali sisa luka yang pekat
Kemudian aku tersenyum sambil berkata tolong tetaplah dekat
Penulis : M. Nur Kholis (Kominfo HMJ PAI Periode 2022)