Kamuflase Da’i sebagai Konten Kreator
Da’i berarti orang yang menyampaikan
dakwah. Menjadi da’ i dengan memanfaatkan platform digital membutuhkan metode
yang informatif dan atraktif, tentunya tetap berlandaskan etika yang baik dalam
berdakwah dan tetap berdasarkan pada sumber agama yakni qur’an dan hadis. Sedangkan
konten kreator merupakan sebutan atau profesi bagi seseorang yang mampu
menciptakan karya berupa tayangan untuk diunggah di beberapa platform, baik
berupa tulisan, gambar, video, bahkan suara. Di era digital ini, sering kita
temukan seorang konten kreator yang menayangkan wujud aksi karyanya dengan
berupa video, sebab penayangan video dianggap lebih atraktif untuk ditonton.
Meskipun tidak sedikit juga yang menampilkan konten berupa tulisan, gambar,
bahkan suara. Sebagai contoh konten suara yang bisa disebut dengan podcast.
Jadi, peran kita di media sosial bukan hanya
menjadi netizen saja, melainkan juga ikut berkontribusi dalam menyalurkan karya
sebagai konten kreator yang berlatarbelakangkan dakwah dan syiar agama. Selain
itu, materi yang disampaikan da’i juga menjadi elemen yang paling penting.
Sebab, materi dakwah menjadi bahan yang akan dikonsumsi oleh publik remajasecara
langsung. Oleh karena itu, memilih materi dakwah dengan cermat dan teliti serta
memperhatikan isu yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat seputar
Agama harus diolah dengan baik sebelum disampaikan kepada publik yang sesuai
dengan sumber referensi yang tepat, valid, sesuai ketentuan dasar agama yakni
Al-Qur’an dan hadits.
Mencari isu atau topik yang akan dibahas dalam
sebuah konten juga bisa dilakukan melalui pemetaan sesuai pada objek dakwah
yang akan dituju, Misalkan disesuaikan berdasarkan gender dan kualifikasi usia.
Dengan begitu, lebih mudah bagi dai untuk menjangkau objek dakwah sesuai porsi
dan kualifikasinya. Yang terpenting, materi yang kita sampaikan harus sesuai
dengan target yang akan dijangkau karena media sosial memiliki jangkauan
pengguna yang tidak terbatas penyampaian dakwah diharapkan bisa diterima oleh masyaratkat
luas yang tidak melampaui batas norma agama, ideologi, bahkan hal-hal yang
bersifat pribadi. Dan sebagai bentuk
apresiasi terhadap dakwah islam, kita dianjurkan untuk mengikuti dan mendukung
konten-konten dakwah seperti halnya, dengan menyukai postingan dakwah, memberi
komentar positif, dan bisa juga dengan membagikan postingan dakwah di akun
pribadi kita sendiri. Masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses
menyampaikan dakwah sebagai konten kreator, seperti cara penyampaian dakwah
agar mudah diterima masyarakat, pengeditan video agar terlihat menarik di mata
penonton, hingga penampilan dan etika berpakaian dai yang memberikan kesan enak
dipandang oleh penonton.
Penulis : Isna Rahmah Sabila