Menurut bahasa, kata dakwah merupakan
suatu istilah dari kata kerja bahasa Arab yaitu da’a menjadi bentuk masdar da’watan
yang berarti seruan, panggilan dan ajakan. Sedangkan pengertian dakwah
menurut para ahli:
a)
Shalahuddin Sanusi
“Dakwah itu adalah usaha mengubah
keadaan yang negative menjadi keadaan yang positif, memperjuangkan yang ma’ruf
atas yang munkar, memenangkan yang hak atas yang batil”
b)
Timur Djaelani
“Dakwah ialah menyeru kepada manusia
untuk berbuat baik dan menjauhi yang buruk sebagai pangkal tolak kekuatan
mengubah masyarakat dan keadaan yang kurang baik kepada keadaan yang lebih baik
sehingga merupakan suatu pembinaan”.
c)
Thoha Yahya Omar
“Dakwah ialah mengajak manusia dengan
cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan Tuhan untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat”.
Media
social adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan konten. Media social (medsos) telah
menjadi fenomena yang semakin mengglobal dan mengakar. Keberadaannya nyaris
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sebagai bentuk aplikasi dalam
komunikasi secara virtual, media social merupakan hasil dari kemajuan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
Begitu
massifnya manusia dalam memanfaatkan internet dan jejaring social. Maka, tentu
akan sangat efektif jika jejaring social digunakan sebagai sarana untuk menebar
kebaikan (berdakwah). Tentu segala informasi yang telah di share di media
social akan secara langsung dan mudah diakses oleh siapa pun dan dimanapun. Karena
media social dapat membuat manusia berkomunikasi satu sama lain dimanapun dan
kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, dan tidak peduli siang atau
pun malam. (Eko Sumadi, 2016: 188).
Sebenarnya
pemanfaatan media social sebagai media dakwah sangat efektif dikarenakan zaman
sakarang manusia tidak bisa lepas dari media social sehingga masyarakat tidak
perlu harus bepergian untuk menyebarkan dan mendengarkan dakwah. Cukup mereka
membuka media social misalnya youtube, instagram, facebook, twitter maupun
artikel-artikel yang di posting di blog. Karena sekarang ini media social
tersebut sudah banyak terdapat konten
tentang agama yang dapat menambah ilmu agama kita. Selain itu, kita juga
harus selalu memperhatikan konten-konten yang kita tonton, sehingga nanti
apabila ada konten yang menyesatkan kita tidak terjerumus kedalamnya. Karna
tidak menjamin seratus persen bahwa konten-konten dalam media social selalu
positif kadang kalanya ada konten yang negatif. Maka dari itu kita harus
pandai-pandai memilah dan memilih agar tidak terjerumus.
Untuk
itu, dalam pemanfaatan media social secara umum sebagai sarana berdakwah harus
memperhatikan etika-etika dan norma-norma dalam ber-medsos. Tidak boleh
melontarkan kalimat-kalimat yang berpotensi pada pencemaran nama baik, juga
dilarang membuat pernyataan-pernyataan yang provokatif dan mengarah pada
persoalan isu SARA. Meskipun mungkin niatnya baik, namun perlu diperhatikan
juga bahwa niatan baik harus dilakukan dengan cara-cara yang baik. Sehingga
tidak menimbulkan kegaduhan dan tindakan diskriminatif. (Eko Sumadi, 2016:
189).
Dampak Positif Dakwah di Media Sosial
·
Perilaku terhadap diri sendiri : Sebagai
nasehat, sebagai pengingat diri sendiri, semangat dalam beribadah, menjadikan nalar
kritis menerima ilmu agama.
·
Perilaku terhadap sesama : Menghormati
dan menghargai orang lain, menjawab salam dan memberikan salam ketika bertemu,
santun dalam berbicara, berhati-hati dalam bertutur kata agar tidak menyakiti
perasaan orang lain.
Dampak Negatif Dakwah di Media Sosial
Ø
Perilaku terhadap diri sendiri : Sukar
mendalami ilmu agama
Ø Perilaku terhadap sesama : Berupa, bersifat individualisme.
Penulis : Uswah Hasanah