dok. Canva
Bak mendengar percakapan cinta para nocturnal
Yang malamnya dipenuhi keheningan nan tajam
Pohon-pohon yang melambai seakan ingin berjabat tangan
Tapi tak pernah tersampai karena jarak
Burung-burung yang merindu beterbangan di sekitar kepalaku
Pelangi jua selalu hiasi anganku
Kemarin aku mencintainya tanpa ragu
Merajut kisah yang seakan benar terjadi di masa nanti
Menyembunyikan bayang manismu dan berharap kau pahami dengan sendiri
Seperti buku kolase karya Bung Fiersa
Beberapa rindu harus menjadi rahasia
Dan kali ini aku kembali menyimpan rasa takut itu dan membiarkannya untuk tumbuh
Menyiraminya dengan kebodohan yang telah lalu
Mencintaimu adalah hal yang mudah
Menyayangimu juga mudah untukku lakukan
Yang sulit adalah kerendahan diri dari seorang Ali kepada Fatimah
Yang rela melepas Fatimah untuk kebahagiaan yang telah diperhitungkan
Wajahmu muncul di tengah keheningan rindu
Sudut manis bibir yang mewarnai senyummu
Rona merah pipi yang membuatku candu
Dan sepasang kaca yang tersusun dipandanganmu
Tapi kuingat,
Itu semua adalah angan
Cinta bisa kapan saja hilang
Yang membuatnya kekal adalah kasih dan sayang
Penulis : M. Nur Kholis (Div. Eksternal HMJ PAI 2021)