Oleh:
M. Abdan Syakuro ( Mahasiswa PAI Angakatan 2017)
Beberapa bulan akhir ini, kita di kejutkan dengan adanya virus Corona atau Covid-19 yang muncul pada tahun lalu dan hampir setahun kita melewati virus ini dengan rasa khawatir. Hampir di seluruh negara virus ini tersebar di penjuru dunia dan mereka saling berlomba-lomba untuk mengatasi dan mencegah virus Covid-19 agar bisa di kendalikan penyebaran virus ini ke masyarakat.
Dari sebab penyebaran yang sangat luas ini virus Corona di tetapkan oleh WHO sebagai pandemi. Apa itu Pandemi? Menurut wikipedia pandemi adalah epidemi yang terjadi pada skala yang melintas batas internasional, biasanya mempengaruhi sejumlah besar orang. Suatu penyakit atau kondisi bukanlah pandemi hanya karena tersebar luas atau membunuh banyak orang; penyakit atau kondisi tersebut harus menular.
Sebelum ditetapkan sebagai pandemi awalnya virus ini muncul pertama kali di daerah Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 kemudian virus ini menyebar hingga ke beberapa wilayah belahan dunia terutama di Indonesia yang semakin hari, jumlah korbannya semakin bertambah sampai detik ini, entah sampai kapan virus ini berakhir yang pasti kita harus mematuhi protokol kesehatan yang di anjurkan oleh pemerintah agar bisa menekan penyebaran virus Covid-19.
Banyak spekulasi yang bermunculan mengenai isu-isu yang berkembang di masa Corona ini salah satunya yaitu teori konspirasi. Banyak yang mengaitkan Corona ini dengan konspirasi. Sejumlah isu mengatakan ada beberapa orang atau sekolompok yang menyatakan bahwa pandemi ini konspirasi dan tidak percaya adanya virus Corona yang menularkan jutaan orang. Mereka beranggapan virus ini merupakan kebocoran laboratorium di China itu bocor, pengembangan senjata biologis, senjatanya Bill Gates orang terkaya nomor satu di dunia, dan lain sebagainya. Kendati demikian isu konspirasi ini telah terbantahkan oleh bukti-bukti ilmiah yang di lakukan orang para peneliti, tetapi sebagian lagi masih ada yang belum percaya karena belum bisa terbantahkan secara fakta.
Salah satu orang yang percaya bahwa Covid-19 ini konspirasi adalah Jerinx. Dia adalah salah satu personil grup band S.I.D (Supermen Is Dead), baru-baru ini menyatakan ke laman YouTobe di dalam podcast channelnya Deddy Corbuzier tidak percaya adanya virus Corona dan selang beberapa hari ia di tangkap oleh pihak berwajib atas pernyataan tersebut.
Awal mula munculnya Covid-19 sangat menyeramkan, entah media yang terlalu berlebihan dalam memberitakan atau kita yang merasa was-was tertular virus Corona, yang katanya dapat membunuh manusia dengan cepat. Padahal menurut para ahli Corona itu menyebabkan hingga 2% tingkat kematian saja, lalu apa yang menyebabkan orang-orang ini khawatir? Yaitu rasa takut yang berlebihan dan orang-orang berbondong-bondong berbelanja kebutuhan pokok untuk kehidupan sehari-hari didalam rumah secara berlebihan, akibatnya orang lain sampai ada yang tidak kebagian kebutuhan pokok lainnya hingga menyebabkan kelaparan.
Sedari dulu yang namanya virus pasti berbahaya, ada beberapa macam jenis virus yang tercatat di WHO seperti, virus Mers, virus Zika, virus HIV/AIDS, virus Flu Babi/Burung, virus Ebola, dan yang sedang diperbincangkan akhir-akhir ini adalah virus Covid-19. Kenapa dinamakan Covid-19? Karena virus ini pertama kali sudah ada di temukan di Eropa pada tahun 2004 tetapi virus ini tidak menyebar luas dan dapat di atasi secara cepat, tidak seperti virus Covid-19 ini yang begitu ganas langsung menyebar dengan cepat di seluruh belahan penjuru dunia, yang ditemukan pada akhir tahun 2019. Oleh karena itu, virus ini dinamakan Covid-19.
Hingga sampai detik ini, orang Indonesia merasa bosan apapun yang disebarluaskan di platform media cetak atau elektronik selalu saja berhubungan dengan Corona, yang pada akhirnya masyarakat Indonesia tidak lagi takut pada virus tersebut karena menurut beberapa artikel atau berita yang saya baca ada yang mengatakan bahwa Corona di Indonesia itu di buat-buat, contoh: sakit sedikit saja gara-gara Corona, ada orang meninggal gara-gara Corona, sakit karena jatuh dari ketinggian dibawa kerumah sakit gara-gara Corona, dan lain sebagainya. Dan yang anehnya lagi ada salah satu pasien yang terkena penyakit biasa lalu di tularkanlah virus Covid-19 ke dalam tubuh pasien tersebut agar rumah sakit tersebut mendapatkan kompensasi sebesar 50 juta dari pemerintah apabila ada salah satu rumah sakit yang merawat pasien tertular Covid-19. Ini aneh sekali. Dia mengancam keselamatan jiwa seseorang hanya demi digantikan oleh materi semata yang bersifat sementara.
Semuanya ini tergantung kepercayaan pada diri masing-masing. Asalkan kita mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker apabila keluar rumah, selalu jaga jarak sampai 2 meter, selalu mencuci tangan, selalu berolahraga, dan selalu makan-makanan yang bergizi agar imunnya tetap kuat, karena Corona ini menyerang sistem imun manusia, apabila imun kita lemah akan gampang tertular virus Covid-19, sebaliknya apabila imun kita kuat akan menjadi senjata tidak mudahnya tertular virus Covid-19. Semoga pandemi ini cepatlah berlalu. Amin.